Rabu, 16 Desember 2015

10 CIRI MUSLIM SEJATI



Assalamualaikum wr.wb
         Kita mengaku muslim, dimana kita menghambakan diri kepada Allah SWT.  Tapi pertanyaannya adalah, apakah kita ini sudah menjadi  muslim yang sejati ? 
Al-Qur’an dan Hadits adalah dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang sangat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim.

Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari ALLAH SWT.

Persepsi atau gambaran masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah-nya saja.
Padahal, itu hanyalah salah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim.

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)

Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya.
Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH.
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi ALLAH tuhan semesta alam” (QS. Al-An’aam [6]:162).
Karena aqidah yang bersih merupakan sesuatu yang amat penting, maka pada masa awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.

2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)

Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”.
Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh) 

Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun dengan makhluk-makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.
Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’an. ALLAH berfirman yang artinya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. Al-Qalam [68]:4).

4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)

Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan ALLAH dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)

5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir) 

Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah ALLAH menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS. Al-Baqarah [2]: 219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.
ALLAH SWT berfirman yang artinya:
Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”‘, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS. Az-Zumar [39]: 9)

6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan.
Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)

7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)

Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari ALLAH dan Rasul-Nya. ALLAH SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.
ALLAH SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi.
Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit,muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)

Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga ALLAH menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri) 

Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.
Karena, pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari ALLAH SWT. Rezeki yang telah ALLAH sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau keterampilan.

10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)

Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir)
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadits. Sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing. Wallahu’alam
Wassalamualaikum wr.wb
semoga bermanfaat ^_^

                                                                                sumber : pusatalquran.com

Rabu, 18 November 2015

SENJANG MUSI BANYUASIN


                                        

                                    CONTOH SENJANG ASAL MUSI BANYUASIN




Pegi ketalang nuntut kayu                                                           Alangke rebang pengantin baru
Kayu di jual ke sekayu                                                                    Duduk bedue mal-malu 
Nuntut kayu Cuma bedue                                                            Dikantike kedue mentue
Jomblo galek suek kule                                                                 Mecak ratu kanti raje
Tengah utan betemu kere                                                           Tekate sergap tekate rengkeh

Ade betine besok mak gajah                                                      Amon sukat dak betuah
 Pegi arisan ke kantor lurah                                                          Ade laki sapalera
Cuguk dijalan nunggu beca                                                          Anak nyemolong tengah tanah
Sikok due suek gek singgah                                                         Bini indu dak olah dumah
Takut agek bannye pecah                                                            Amon balek ndak mintek jatah

Ke pasar meli manggis                                                                   Kopek2 gek masih gadis                                               
Belike pulek buah semangke                                                      Beno-beno nuntut kule
Jangan lali meli petai                                                                       Banyak bujang mikak arai
Untuk makan bekanti pede                                                         Besok kelakar dak ndak begawe
Makan bedue dengen kule                                                         Amon ngomong ndak bini due

Buah salak di makan tiung                                                            Abeslah lagu kami basenjang
Inggap di pucuk kayu dahan                                                        Kalu rengkeh tepukke tangan
Dang betengger tekate gagah                                                    Maaf mon ade kate gek salah
Di utan-utan rindang                                                                      Kami numpang ndak turun panggung

Tempat bosek anak siamang                                                       Jangan ndak murup kedingen puntung






POLSKY
ROMI RIADI

Agama dan Agama islam


Salam Akidah..


                                                            Agama dan Agama Islam^


Assalamualaikum wr.wrb..
             Hai sobat islam, kali ini kita akan membahas apa sih pengertian agama itu dan bagaimana konsep agama dalam islam, semua akan di ulas disini, cek it out!!!

AGAMA DAN AGAMA ISLAM
A. Pengertian  Agama dan Agama Islam
1.Pengertian Agama
qSecara etimologis kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tradisi.
qKata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin dan berasal dari kata kerja re-ligare yang berarti mengikat kembali.
qMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
q       Dalam bahasa Arab agama disebut ad-din, berarti ketaatan, paksaan,         penghambaan, kekuasaan, balasan, adat, perhitungan amal, dll.
      Sinonim kata din dalam bahasa arab ialah milah. Bedanya, milah lebih              memberikan titik berat pada ketetapan, aturan, hukum, tata tertib atau doktrin dari din itu.
q       Secara epistimologi agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada            Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk   dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang   nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggungjawab kepada Allah,   kepada masyarakat serta alam sekitarnya.
q
qRuang lingkup ajaran agama mengandung unsur: Keyakinan; Peribadatan; dan Sistem nilai.
q
qTujuan agama adalah membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik, kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan membebaskan manusia dari kehidupan sesat.
q
qFungsi agama bagi manusia:
q
a.Dapat mendidik jiwa manusia menjadi tenteram, sabar, tawakkal dan sebagainya.
b.Dapat mendidik manusia berani menegakkan kebenaran dan takut untuk melakukan kesalahan.
c.Dapat memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat utama seperti rendah hati, sopan santun, hormat-menghormati dan sebagainya.


2. Pengertian Agama Islam
qPengertian Islam, berasal dari kata salama-salamun berarti keselamatan, sallama-taslim berarti penyerahan, salima-silmun berarti perdamaian, saluma-sulamun berarti tangga.
q
qMenurut istilah, agama Islam adalah agama wahyu, yaitu agama yang berasal dari Allah swt diwahyukan kepada manusia yang dipilih-Nya (Rasul). Kemudian wahyu-wahyu itu diwujudkan menjadi kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat manusia agar mereka berbahagia dunia dan akhirat.
q
Turunnya Agama Islam. Pada malam 17 Ramadhan, bertepatan dengan 6 Agustus tahun 610 M, Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah SWT yang disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril a.s. Ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT adalah surat Al-Alaq 96: 1-5.
Tujuan Agama Islam. Allah swt menurunkan agama Islam sebagai rahmat kepada semesta alam (QS. Al-Anbiya 21: 107), karena tujuan agama Islam adalah agar umat manusia memperoleh rida Allah , bahagia dunia-akhirat.

B.  Pokok-pokok Ajaran Agama Islam:
a.Aqidah, yatu kepercayaan terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, Rasul-Nya, hari akhir, dan qadha dan qadar Allah.
b.Syariah, yaitu segala bentuk peribadatan baik ibadah khusus, seperti thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji, maupun ibadah umum (muamalah), seperti hukum publik dan hukum perdata.
c.Akhlak, sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu.
C.  Fungsi Agama Islam:
a.Menyempurnakan agama yang terdahulu
b.Agama fitrah. Fitrah artinya sifat asal, bakat, pembawaan dari asal muasal kejadian manusia dan suci bersih dari dosa
c.Pendorong kemajuan. Agama Islam menghendaki dan memerintahkan setiap muslim untuk menjadi sebaik-baik manusia, dan unggul dalam segala bidang (Ali Imran 3: 110)
d.Memberikan pedoman hidup bagi manusia. Agama Islam merupakan sumber sistem nilai yang harus dijadikan pedoman hidup oleh manusia.


F.`  Alasan mengapa Masuk Islam???
  Untuk memberikan jawaban alasan mengapa masuk islam  ? Dapat dijawab melalui :
a.Kebenaran mutlak dan ungkpan kebenaran relatif dan termasuk dalam masalah seperti ungkapan judul di maksudmaka terhadap ungkapan ini dapat diamati melalui tuturan wahyu  (Al-Quran Surat 16  An-Nahl  Ayat 89)
  Kebenaran mutlak ini merupakan kebenaran yang mesti di imani bagi setiap muslim dan konsekuensi bagi yang menafsirkan adalah kekufuran terhadap Allah.
b.Kebenaran relatif
  Ialah kebenaran yang di teorikan atau didalilkan oleh manusia dianggap benar selama belum ada fakta dan data baru yang merevisinya. Contoh pendapat para alim ulama dan cendekiawan.
c.Kebenaran konsistensi, yaitu sebagai bentuk dari konsistensi beriman kepada Allah. Otomatis  harus membenarkan segala yang datang dari Allah.
d.Kebenaran pragmatisme
  Ialah kebenaran berdasarkan kemanfaatan bagi teori atau dalil yang diberikan.
  Ketiga teori ini tidak di dapati satupun dari ketiganya yang bertentangan dengan kebenaran mutlak. ( Al –An-Nam 6:125). (Az-zumar 39:22 dan ( Al-Isra’ 54 : 105 )

Baiklah sobat semoga kalian dapat memahami apa itu pengertian agama dan alasan kita masuk islam, semoga bermanfaat dan semoga kita dapat menjalankan kehidupan kita dengan berlandaskan agama..

        sampaikanlah walau hanya satu ayat.^
wassalamualaikum wr.wb

yang masih belum mengerti dapat bertanya pada kolom komentar..
:)